Sore hari ketika pulang kuliah saya sedang menunggu angkotan kota untuk pulang kerumah dan tidak jauh dari tempat saya berdiri saya melihat sepasang anak kembar di persimpangan jalan dengan sebuah kaleng susu didepannya. Dengan penasaran saya bergerak mendekati mereka dan memandangi wajah-wajah mereka yang sangat kental miripnya bahkan tidak ada bedanya sama sekali. Kaleng susu mereka kosong tak ada apapun didalamnya. Tak lupa saya mengeluarkan dompet dari tas untuk mengambil sedikit uang dan memberikannya kedalam kaleng susu mereka. Mereka perempuan dan mereka cantik sekali tetapi mereka lusuh tidak terawat, saya rasa mereka berumur 7 tahun dan orang tuanya entah kemana tega sekali anak kembar selucu dan sekecil itu dipekerjakan seperti itu di bawah terik matahari dan asap pekat kendaraan yang bisa mengganggu pernafasan. Agkot yang saya tunggu telah tiba Dengan gerak lamban saya beranjak pergi meninggalkan mereka .
Keesokkan harinya setiap pergi dan pulang kuliah saya melewati jalan yang sama dan saya pun selalu menemukan mereka dengan posisi yang sama dengan kaleng susu didepannya tetapi kali ini ada yang berbeda dari mereka , menampakkan mimik wajah gembira khas anak-anak yang diberikan permen lolipop besar. kaleng susu mereka agak terisi hari ini mungkin karena itu senyum keduanya sumringah meskipun terlihat lelah. saya mendekati mereka dan mencoba menyapa dan berkenalan dengan keduanya. Mereka sangat lucu sekali, tidak sombong, bahkan dengan saya yang baru dikenalnya mereka tidak takut ataupun canggung. Mereka anak yang baik, sangat terbuka. Jarang saya menemukan anak kecil berumur 8 tahun seperti mereka. Karena keadaan mereka dituntut untuk dewasa meskipun dengan umur yang tidak semestinya.
Seiring hari-hari berlalu saya selalu berjumpa dengan mereka dan kami sudah menjadi teman bahkan saya sangat ingin menjadi seorang kakak untuk mereka. nama mereka adalah Uci dan Aci. Sepulang kuliah kami makan bersama-sama. Saya membeli lebih makanan untuk berbagi kepada mereka. sangat senang mengenal anak kembar ini.
Stok makanan di kostan sudah habis karena sudah akhir bulan, uang jatah bulanan juga habis. Kadang merasa banyak masalah menjadi anak kostan jauh dari keluarga bahkan kebutuhan pun juga. Hari minggu saya pergi ke Indomaret untuk membeli semua bahan yang saya butuhkan sampai 1bulan kedepan, dan ketika menuju kasir ingin membayar saya tersentak kaget. Entah kenapa saya begitu terkejut dan terdiam terpaku dengan membawa keranjang bahan makanan yang penuh yang hampir terlepas dari genggaman. Saya melihat seorang ibu paruh baya yang terihat dandanannya seperti ibu pejabat dengan tas bermerk di tergantung di pergelangan tangan mulusnya itu dengan wajahnya yang tidak asing bagiku, benar.. sangat tidak asing bahkan saya selalu menemui ibu ini. Otak saya pun langsung bekerja untuk mengingat dimanakah saya pernah berjumpa dengan ibu ini tetapi tak kunjung menemukan jawaban. Saya pun langsung bergegas menuju kasir untuk membayar.
Dalam perjalanan saya mulai berfikir lagi tentang wajah ibu yang tadi tak asing itu. Ternyata selang beberapa menit saya mulai mengetahui wajah ibu tadi.
“tadi..oh yah ....itu.. anak itu......anak kembar itu.. mereka sangat mirip sekali dengan ibu tadi, sangat mirip tidak ada bedanya”. gumam ku sambil berjalan
Keesokan harinya saya menemukan anak kembar jalanan itu, dengan rasa penasaran saya mencoba bertanya dengan mereka tentang orang tua nya.
“Uci, Aci kakak boleh nanya gak sama kalian?” tanyaku dengan mimik penasaran
“tanya apa kak? ” jawab mereka serentak
“orang tua Aci sama Uci dimana ? kok kakak belum pernah melihat mereka disini sama kalian ?” sontakku dengan dua pertanyaan sekaligus
Tampaknya anak kembar itu kebingungan mencari jawaban dan semua itu terlihat dari mimik wajah mereka yang lucu.
“ummm......orang tua , um.. ayah dan ibu .... kita tidak punya kak... dari kecil kita bersama mbah ” jawab mereka dengan agak tersendat-sendat.
“Mbah kalian maksudnya nenek kalian yah? ” tanyaku lagi saking penasaran
“iya kak dari kecil kita dirawat mbah , mbah mengurus kami tapi mbah serba kekurangan jadi kami ingin membantu mbah dengan duduk disini seperti ini menunggu kaleng-kaleng susu ini terisi”
Saya kaget mendengar jawaban anak berumur 8 tahun ini. Tak menyangka di umur semuda itu sudah bisa berfikiran seperti itu, Dewasa sekali. Saya sempat malu dengan diri sendiri dan sempat juga merasa kalah dengan mereka.
Penasaran saya belum juga terhapuskan. Aci sepertinya kakak dari Uci bahkan dia yang menjadi juru bicara disini, menjawab semua apa yang aku tanyakan.
“ibu sama ayah aci dan uci dimana ?”
“kita tidak punya mereka, kata mbah kita dulu ditemukan didepan pintu rumah mbah, lalu mbah lah yang merawat kami kak ” jawab Aci dengan tegas.
Sudah saya terka jawabannya akan seperti ini mereka dibuang, dibuang lalu diletakkan didepan pintu rumah orang. Orangtuanya sungguh tega.sangat tega.
Lalu ibu tadi, Ibu yang berhasil membuat saya terperanjat sekaligus penasaran dengan wajahnya yang sangat mirip dengan anak kembar ini. Apakah kemungkinan ibu itu bisa jadi orangtuanya Aci dan Uci. Jujur, ibu tadi tidak ada bedanya dengan wajah mereka ibarat pepatah bagaikan pinang dibelah dua. Yah layaknya seperti itu. Tetapi bagaimana saya bisa bertemu dengan ibu itu. Bandung sangat luas kemungkinan kecil bisa bertemu beliau lagi. Wajah saya seketika berubah bingung disertai semangat menggebu-gebu untuk menemukan anak kembar itu dengan ibu kemarin. Dengan harapan firasat saya tidak meleset bahwa mereka adalah keluarga yang terpisahkan, ibu yang terpisahkan selama 8 tahun dengan anak kembarnya, dipisahkan entah perbuatan siapa.
Minggu sore Saya berniat membawa Aci dan Uci bersantai di alun-alun kota. dan lagi, saya tersentak kaget bahkan sangat kaget dilengkapi terkejut karena apa yang saya lihat, saya melihat ibu yang mirip dengan anak kembar ini, ibu yang beberapa hari lalu yang saya kira beliau adalah orangtua dari Aci dan Uci. Tak membuang-buang waktu saya langsung bergegas dan berlari menemui ibu tersebut dengan membawa Aci dan Uci.
Ibu itu sepertinya kaget dengan kedatangan kami tergesa-gesa menemuinya. Lalu bertanya
“kalian siapa ? mengapa tergesa-gesa seperti ini kepada saya” tanyanya sinis
Saya pun langsung membuka inti pembicaraan.
“ibu, maaf sebelumnya, coba ibu perhatikan kedua anak ini”
“mengapa mereka? ....” jawab ibu itu sedikit penasaran
Beberapa seling kemudian ibu itu seperti terperanjat dan seperti ingin menangisdan teringat sesuatu dalam fikirannya.
“mereka.....mereka....wajah ini.......mereka berdua....mereka sangat mirip, mereka kembar dan mereka mirip denganku..bukankaaaah ....” ibu itu tiba-tiba menangis dan seperti mengingat sesuatu yang sangat menyedihkan.
“ada apakah bu...ibu mengenal mereka ? mereka dibuang orangtuanya dan diletakkan didepan pintu rumah orang lain”
Ibu itu pun langsung memeluk Aci dan Uci dan menciumi pipi mereka, lalu berkata.
“Kalian anakku, anakku hilang, ibu rasa anak ibu diculik dan tidak kunjung ibu temukan, yah..anak ibu kembar .” tangan ibu itu langsung membuka sedikit baju belakang Aci dan Uci.
Ternyata di punggung mereka terdapat tanda lahir berbentuk seperti goresan berwarna kecoklatan, ibu itu langsung memeluk mereka lagi dengan erat. Tetapi Aci dan Uci tampaknya kebingungan dengan apa yang dilakukan ibu itu, namun ibu itu langsung menceritakan semuanya kepada Aci dan Uci dan saya ikut terharu dengan sedikit menangis. Ibu itu langsung mengajak Aci dan Uci kerumah mbah mereka untuk mengetahui kejelasan dari semua cerita berpisahnya mereka.
Mereka pun menjadi satu keluarga kembali yang sekian lama terpisahkan keadaan.