Ketika ku ditantang keadaan
Tak seorang pun tahu bahwa raga ini lelah menopang bumbunya hidup yang beragam
Sendirinya ku lalui tak perduli apa kata mereka
Terpenting nafasku ada, kekuatanku ada, kaki masih tergerak, dan tekadku tetap bulat
Letih ku menahan fananya hidup
Letih ku merasakan pahitnya
Letih ku hadapi susahnya
Tapi kenapa aku bisa?
Apakah jawabannya adalah Tuhan.............................................................
Aku melarat , tiada yang tahu
Aku sengsara , tiada yang tahu
Aku miskin , tiada yang tahu
Aku sakit , tiada yang tahu
Aku lapar , mana ada yang tahu , karena semuanya tak mau tahu
Ku bingung sendiri
Ku mencoba mencari jawaban diatas kebingunganku
Ku tanya Tuhan , mengapa ini ? ada apa ini ? tega kah kau ? aku ini lemah.....
Laksana megah matahari dan sekilau bintang , ku ingin sepertinya
Matahari tak pernah menyusut , sinarnya menghangatkan dan diperlukan
Bintang selalu menjadi dirinya sendiri kilaunya tak pernah berubah bentuk tapi tetap di harapkan di setiap kegelapan
Ku ingin tegar , tidak hendak mengalah
Keadaan memusuhiku dari segala arah
Hidupku tak teratur tapi sengaja kuatur
Sebisanya aku bangga dengan kondisi
Menyimpulkan senyum tipis dibalik kerutan lelah
Sejatinya itu bukan aku ....



Kita adalah pemeran di semesta ini. Senyum dan tangis hanyalah beberapa topeng dari yang kita miliki. Badai pasti berlalu, dan pastikan saat itu selesai, topeng kebaikan dari diri kita tak pernah tenggelam.