SEPARUH ROTI
Tangan mungil sang generasi
Mimik wajah nan bosan bercampur peluh
Kulit coklat dibawah matahari
Rambut berbau hangus
Bajunya tak kenal merk
Bajunya tak kenal warna
Bajunya tak kenal wangi
Bajunya yah bajunya..........
Tanpa alas kaki kuat menahan panas
Tanpa bantal kuat kepalanya
Malas tahu dimana letak kenyamanan itu
Persetan dengan keadaan
Dia lelaki, dia wanita sama saja
Hanya tangan rejekinya
Hanya badan penguatnya
Hanya karena dia tak ada apa-apa
Sekeping logam dia terima
Terhantarkan dari mana-mana
Setiap laluan jalan
Suara kerincingan logam terdengar
Senyum simpul bahkan manis
Senyum lebar hendak merekah
Meski tau semua tak seberapa.
Riuh bunyi dari perutnya
Tak tertahan dada tersesak
Terguncang perasaannya
Menahan peluhnya derita
Sebuah roti tak terbeli
Hanya karena terbatas logam
Tak mengenal uang kertas
Hanya ada bulatan berharga
Separuh roti
Tiada keharuman tiada kebersihan
Tiada soal akan kuman
Tak terpengaruh akan penyakit
Tangan cepat menerkam
Dibuka lebar mulutnya
Tak tahan untuk ditahan.



Posting Komentar